SAMPAIKANLAH WALAU HANYA SATU AYAT


Oleh : Marzuki Ibn Tarmudzi
WACANAMARZUKI. Islam di Makkah pada mulanya yang membawa adalah Rosulullah Saw, pada abad-7 Masehi. Dan wahyu yang diterimanya adalah Al-Qur’an Al-Karim, yang pada masanya juga sebagai mu’jizat rosul menandingi penyair-penyair makkah. Ajaran Rosulullah Saw ini kemudian terus berkembang hingga ke Irak, Syiria, Mesir kemudian dikenal seluruh dunia, karena Rosulullah Saw, memang mengenalkan Islam dan mengajak umat manusia untuk tunduk pada agama Allah ini. Maka gerakan dakwah ini terus dilanjutkan oleh sahabat Nabi dan generasi setelahnya sehingga kita yang hidup di Indonesia sekarang ini dapat mengenal Islam. Perkembangan Islam yang sedemikian pesat ini tentu membikin orang-orang yang ingin dominan di dunia ini ketar-ketir. Sebab Islam adalah agama yang memang benar-benar original dari Tuhan Semesta Alam, yang Kitab sucinya hingga hari ini terus terjaga otentisitasnya.
Nabi muhammad Saw, dulu tidak henti-hentinya berdakwah kepada orang-orang di Makkah. Beliau tidak mengenal lelah dan senantiasa sabar menghadapi hambatan. Seperti kita tahu dalam sejarah, bahwa banyak juga orang-orang makkah yang mengikuti Nabi, namun Beliau juga menghadapi kesulitan yang amat dalam berdakwah, yakni penolakan berupa ucapan juga gerakan. Nabi terus bersabar sebab berdakwah adalah perintah Allah. Maka, sebagai muslim kita memang harus melakukan aktivitas dakwah ini, alasan pertama karena manusia yang belum mengenal Al-Qur’an akan memprotes di akhirat kelak.
Ç`¨B 3ytF÷d$# $yJ¯RÎ*sù ÏtGöku ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur ¨@|Ê $yJ¯RÎ*sù @ÅÒtƒ $pköŽn=tæ 4 Ÿwur âÌs? ×ouÎ#ur uøÍr 3t÷zé& 3 $tBur $¨Zä. tûüÎ/ÉjyèãB 4Ó®Lym y]yèö6tR Zwqßu ÇÊÎÈ  
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. Al-Isra’ [17]:15)
Ayat  ini harus menjadi semangat bagi muslim untuk berdakwah. Mendapatkan hati ataupun tidak dalam berdakwah tentu bukan alasan untuk tidak berdakwah sebab fokus seorang muslim dalam berdakwah adalah perintah Allah. Alasan lain seorang muslim harus berdakwah, dalam Al-Qur’an suroh Ali Imron ayat ke-164, disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah sebagai  furqon, yakni pembeda untuk  meluruskan agama yang telah dibawa Nabi-Nabi terdahulu yang telah dinodai ajarannya oleh manusia.
Jika muslim tidak mau berdakwah, berarti muslim tersebut tidak menjalankan perintah Al-Qur’an. Padahal, menjalankan Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Apalagi bagi orang yang pernah menuntut ilmu agama maka wajib baginya menyeru kepada umat manusia di daerahnya masing-masing.
* $tBur šc%x. tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rãÏÿYuŠÏ9 Zp©ù!$Ÿ2 4 Ÿwöqn=sù txÿtR `ÏB Èe@ä. 7ps%öÏù öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuŠÏj9 Îû Ç`ƒÏe$!$# (#râÉYãŠÏ9ur óOßgtBöqs% #sŒÎ) (#þqãèy_u öNÍköŽs9Î) óOßg¯=yès9 šcrâxøts ÇÊËËÈ  
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah [9]:122)
Memangnya, jika orang yang berilmu kemudian tidak mau mengajak pada jalan Allah ada untungnya? Kemungkinan, karena malas. Sebab berdakwah itu sebenarnya mengajarkan kita bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Yang tentu, ini secara bisnis membikin orang menjadi lebih bermartabat di publik meskipun itu bukan tujuan dalam berdakwah. Sikap sosial ini menjadikan orang menjadi lebih bisa membaca situasi di masyarakat sebab dakwah memang mengajarkan begitu. Dakwah itu asyik, setiap orang bisa berdakwah dengan caranya sendiri. Esensinya, dakwah adalah bagaimana kita menyampaikan ayat-ayat Allah? Ayat-ayat Allah itu ada  yang tersurat dan yang tersirat. Yang tersurat adalah Kitab Suci Al-Qur’an, sedangkan yang tersirat adalah alam semesta. Maksudnya, di alam semesta ini kita bisa menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah. Bagaimana bulan berputar pada porosnya dan mengelilingi bumi dan bersamaan dengan itu bulan juga mengelilinya matahari. Tentu kalau bukan kekuatan Tuhan Semesta Alam, tidak akan bisa hal itu terjadi.
Lantas, kepada siapa kita harus berdakwah? apakah harus berdakwah ke pelosok-pelosok daerah terpencil yang belum mengenal Islam? Target dakwah adalah kepada umat.
$tBur uqèd žwÎ) ֍ø.ÏŒ tûüÏHs>»yèù=Ïj9 ÇÎËÈ  
Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. (QS. Al-Qolam [68]:52)
Berarti dalam berdakwah harus ke seluruh penjuru. Jadi, dakwah itu kewajiban muslim dan kita tahu bahwa muslim itu banyak, maka dalam berdakwah itu seperti yang dicontohkan Nabi adalah terorganisir. Ada komando bukan berjalan sendiri-sendiri dan tersistem dengan baik. Dan, ini hasilnya lebih optimal. Orang-orang yang menyebar kerusakan di dunia saja mereka terorganisir dan tersistem dengan baik. Maka kita sebagai muslim harus bisa menolak visi-mereka dengan cara yang lebih baik.
ôìsù÷Š$# ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& spy¥ÍhŠ¡¡9$# 4 ß`øtwU ãNn=÷ær& $yJÎ/ šcqàÿÅÁtƒ ÇÒÏÈ  
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Mu’minun [23]:96)
Dakwah yang pada intinya adalah mengajak orang lain menuju jalan Allah. Maka menurut saya caranya bisa dikategorikan dalam tiga hal; ucapan, tulisan dan tindakan. Pertama dengan ucapan, kita bisa mengajak orang dengan membacakan Al-Qur’an, menasehati, ceramah agama, berdiskusi dan lain sebagainya. Yang kedua, dengan tindakan itu memberikan contoh yang baik. Dakwah yang kedua ini biasanya lebih manjur sebab Nabi kita merupakan manusia yang beraklaq mulia. Sehingga menarik orang-orang yang ada di sekitarnya. Yang ketiga, adalah dengan menulis, bagi yang suka dengan menulis tentu menulis buku juga bisa menjadi dakwah. Apalagi di zaman sekarang media sosial berkembang pesat, tentu menulis di media online bisa diniati dakwah.
Dan yang terpenting bagi seorang pendakwah adalah  juga mengamalkan apa yang didakwahkannnya. Maka jangan sampai terjadi seorang pendakwah melarang namun dirinya masih melakukan atau menyuruh namun dirinya belum mengamalkannya. Seandainya itu terjadi pendakwah itu mendapat sentilan Allah,
* tbrâßDù's?r& }¨$¨Y9$# ÎhŽÉ9ø9$$Î/ tböq|¡Ys?ur öNä3|¡àÿRr& öNçFRr&ur tbqè=÷Gs? |=»tGÅ3ø9$# 4 Ÿxsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÍÍÈ  
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? (QS. Al-Baqoroh [2]:44)
Yang menggelikan, jika seorang pendakwah tidak mengamalkan yang didakwahkan adalah menjadi bahan tertawaan orang yang didakwahi dan tentunya sulit mengajak orang pada kebaikan. Sebab biasanya kehidupan di masyarakat melihat siapa yang ngomong.
Setahuku, segala sesuatu pasti ada tantangannya. Entah itu dalam kejahatan ataupun kebaikan. Maka, dalam berdakwahpun pasti ada tantangannya. Suatu masyarakat yang sudah kental sekali dengan suatu adat-istiadat yang jauh dari norma-norma Islam biasanya menjadi tantangan bagi seorang pendakwah. Dulu, di lingkungan saya kalau seseorang mempunyai permasalahan yang membelit kemudian membikin tumpeng atau makanan dan seperangkat lauk pauknya; ayam panggang, mie, gantheng, kering tempe, kering tahu, gulub-guluban, dan lain sebagainya. Kemudian dibawa ke kuburan yang dianggap bertuah, tujuannya minta pada yang di kubur itu supaya bisa terpecahkan permasalahannya. Nah, adat istiadat seperti ini tentu sangat bertentangan dengan ajaran Islam, yang mengajarkan tentang tauhid. Yakni, hanya memohon kepada Allah saja. Allah Swt tidak mengampuni dosa kemusyrikan.
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ  
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa’ [4]:48).
Penguasa yang dzolim bisa juga menjadi tantangan tersendiri dalam berdakwah. Di sinilah Islam mengajarkan kepada umatnya agar ketika memilih seorang pemimpin haruslah yang beragama Islam. Yang ditakutkan dari pemimpin yang tidak muslim adalah kebijakannya yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan syariat Islam. Ini penting untuk diperhatikan bagi muslim yang berkecimpung dengan kegiatan dakwah. Islam berbeda sekali dengan ajaran non Islam sebab Islam dalam kehidupan masyarakat menyuruh pemeluknya untuk taat terhadap ajarannya. Kalau kalaimat saya ini dituduh sebagai kalimat yang mengajak untuk fanatik terhadap Islam, memang iyya. Sebab Islam memang mengajak umatnya untuk tunduk secara, kaffah atau total.
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷Š$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$Ÿ2 Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ  
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqoroh [2]: 208).
Tantangan berikutnya, yang biasanya dihadapi oleh pendakwah adalah dari orang non Islam. Dalam sejarahpun Nabi Muhammad Saw, juga menghadapi berbagai olokan dari orang-orang kafir.
#sŒÎ)ur x8#uäu tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿŸ2 cÎ) y7tRräÏ­Gtƒ žwÎ) #·râèd #x»ydr& Ï%©!$# ãà2õtƒ öNä3tGygÏ9#uä Nèdur ̍ò2ÉÎ/ Ç`»uH÷q§9$# öNèd šcrãÏÿ»Ÿ2 ÇÌÏÈ  
Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?", Padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah yang Maha Pemurah. (Al-Anbiya’ [21]: 36).
Tantangan yang lain juga datang dari orang-orang munafek. Tipe orang munafek ini kita lebih sulit mengahadapinya. Sebab di depan kita mereka tampak Islam namun di belakang kita bisa jadi menyusun siasat untuk menghancurkan Islam. Hal ini juga diceritakan dalam Al-Qur’an,
šcqä9qà)tƒur ×ptã$sÛ #sŒÎ*sù (#rãtt/ ô`ÏB x8ÏYÏã |M¨Št/ ×pxÿͬ!$sÛ öNåk÷]ÏiB uŽöxî Ï%©!$# ãAqà)s? ( ª!$#ur Ü=çGõ3tƒ $tB tbqçGÍhŠu;ム( óÚ͏ôãr'sù öNåk÷]tã ö@©.uqs?ur n?tã «!$# 4 4s"x.ur «!$$Î/ ¸xÏ.ur ÇÑÊÈ  
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban Kami hanyalah) taat". tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. cukuplah Allah menjadi Pelindung. (QS. An-Nisa’ [4]: 81).
Lantas, bagaimanakah tips dan trik menghadapi tantangan dalam berdakwah itu? Rosulullah Saw, senantiasa bersabar dalam menghadapi setiap cobaan. Ayat berikut ini bisa menjadi renungan bagaimana cara menghadapi orang-orang yang tidak suka dengan kita.
$yJÎ6sù 7pyJômu z`ÏiB «!$# |MZÏ9 öNßgs9 ( öqs9ur |MYä. $ˆàsù xáÎ=xî É=ù=s)ø9$# (#qÒxÿR]w ô`ÏB y7Ï9öqym ( ß#ôã$$sù öNåk÷]tã öÏÿøótGó$#ur öNçlm; öNèdöÍr$x©ur Îû ͐öDF{$# ( #sŒÎ*sù |MøBztã ö@©.uqtGsù n?tã «!$# 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$# ÇÊÎÒÈ  
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imron [3]: 159).
Mengakhiri tulisan ini, saya mengajak kepada muslimin muslimat untuk senantiasa menebarkan kebaikan dan mengajak semua umat kepada jalan Allah Swt. Berdakwah tujuannya bukan memberikan petunjuk sebab petunjuk datangnya dari Allah Swt. Namun kewajiban muslimin dan muslimat hanya berdakwah.
y7¨RÎ) Ÿw ÏöksE ô`tB |Mö6t7ômr& £`Å3»s9ur ©!$# Ïöku `tB âä!$t±o 4 uqèdur ãNn=÷ær& šúïÏtFôgßJø9$$Î/ ÇÎÏÈ  
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al-Qoshosh [28]: 56)
Ya Allah, aku sudah menyampaikan. Saksikanlah!

Judul terkait; Muslim Harus Berdakwah, Dalil Dakwah Dalam Islam, Cara Berdakwah Dalam Islam, Model Dakwah Dalam Islam, Islam Besar Dengan Dakwah, Perkembangan Islam Dengan Berdakwah, Cara-Cara Berdakwah, Muslim Harus Berdakwah, Dalil Dakwah Dalam Islam, Cara Berdakwah Dalam Islam, Model Dakwah Dalam Islam, Islam Besar Dengan Dakwah, Perkembangan Islam Dengan Berdakwah, Cara-Cara Berdakwah, Muslim Harus Berdakwah, Dalil Dakwah Dalam Islam, Cara Berdakwah Dalam Islam, Model Dakwah Dalam Islam, Islam Besar Dengan Dakwah, Perkembangan Islam Dengan Berdakwah, Cara-Cara Berdakwah,

Tentang penulis :

Marzuki Ibn Tarmudzi, pernah mencicipi sedikit segarnya lautan ilmu di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur. Hobinya yang suka nyorat-nyoret kertas ini dimulai semenjak nyantri. Kini, hobinya itu dituangkan di berbagai media online, itung-itung sebagai aksi dari ; “بلغوا عني ولو أية “,” sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat ”.